Warga Medan tengah berduka akibat diterjang banjir bandang yang terjadi pada (04/12) di Desa Tanjung Selamat, Kec. Tuntungan, antara perbatasan Deli Serdang dengan Kota Medan Sumatera Utara.
Lebih dari 343 korban yang terdampak banjir bandang, saat ini mengungsi di Balai Desa Tanjung Selamat dan Aula Arhanud dengan kondisi fasilitas yang sangat terbatas. Para korban banjir berdesak-desakan dan tidur hanya beralaskan matras dan terpal. Para lansia dan anak-anak terlihat sangat kelelahan dan kesulitan.
Bencana banjir dengan ketinggian air yang hampir mencapai atap rumah, sangat merugikan dan menambah kondisi sulit di tengah resesi ekonomi Indonesia. Teramati ratusan kendaraan mobil dan motor milik warga rusak akibat terendam banjir dan beberapa hilang terbawa arus banjir.
Perabotan rumah yang tak terselamatkan seperti, TV, kulkas, sofa, dan kasur mengalami kerusakan yang sangat parah. Warga yang bekerja di sekitar Kec. Tanjung Selamat terpaksa harus terhenti dan mengungsikan diri ke tempat pengungsian yang disediakan PEMDA setempat.
Belum pulih duka yang dihadapi saudara kita di Medan Sumatera Utara, kabar duka juga datang dari Aceh yang mengalami kondisi yang tak jauh berbeda dengan Medan. Pada (05/12) beberapa daerah yang berada di Kabupaten Aceh Utara diterjang banjir akibat curah hujan yang cukup tinggi dan luapan air sungai yang tak terbendung.
Pasca banjir bandang menerjang Medan dan Aceh. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan bahwa diprediksikan akan terjadi banjir susulan yang disertai angin dan longsor. Hal ini disebabkan kondisi curah hujan dengan intensitas tinggi yang akan terjadi dalam beberapa hari ke depan.
Petugas SAR kembali menemukan 2 korban yang terseret arus banjir pada (06/12). Sebelumnya jumlah korban yang ditemukan sebanyak 4 orang pada (04/12) 2 korban yang ditemukan salah satunya adalah balita.
“Kurang lebih pukul 11 siang tadi kami berhasil menemukan satu jasad yang diperkirakan balita berusia 2 tahun lebih,” ujar Danru di Kantor SAR Medan Jiko Purba (06/12).
Saat ini gabungan tim SAR terus melakukan pencarian korban yang hilang akibat banjir bandang yang menjebol tanggul Sungai Belawan. Enam korban yang ditemukan oleh Tim SAR semuanya dalam kondisi sudah tidak bernyawa.