Krisis pengungsi Suriah adalah hasil dari tindakan keras pemerintah yang di mulai pada Maret 2011 terhadap demonstrasi publik untuk mendukung sekelompok remaja yang ditangkap karena grafiti anti-pemerintah di kota Selatan Daraa.
Penangkapan tersebut memicu demonstrasi publik di seluruh Suriah yang ditindas dengan keras oleh pasukan keamanan pemerintah. Konflik dengan cepat meningkat dan negara itu jatuh ke dalam perang saudara yang memaksa jutaan keluarga Suriah keluar dari rumah mereka. Sepuluh tahun kemudian, jumlah pengungsi Suriah hampir tidak berkurang dan lebih dari 13 juta orang masih membutuhkan bantuan kemanusiaan – termasuk 6 juta yang sangat membutuhkan.
Apa yang terjadi di wilayah barat laut Suriah sekarang?
Kondisi tidak kritis terpaksa harus dirasakan oleh warga Suriah yang bertahan hidup di wilayah Idlib. Mereka melewati kondisi hidup yang tidak biasa dan harus bersabar melewati hujan deras, angin kencang, dan banjir yang melanda wilayah barat laut negara itu pada musim dingin tahun ini, menghancurkan tenda, persediaan makanan, dan membuat puluhan ribu keluarga pengungsi Suriah kehilangan tempat tinggal selama musim dingin. Lebih dari 140.000 orang telah terkena dampak dan setidaknya 25.000 tenda telah hancur.
Kekerasan di Idlib pada Desember 2019 dan Februari 2020 memaksa tambahan satu juta orang meninggalkan rumah mereka. Mayoritas – sekitar 80 persen – dari mereka yang telah meninggalkan Idlib dan sekitarnya adalah perempuan dan anak-anak yang terpaksa tinggal di kemah-kemah pengungsian ala kadarnya.