Yaman, Saksi Iman Bilqis Sang Ratu Negeri Saba’

Nabi Sulaiman menyiapkan skenario terbaik dalam rangka menyambut kedatangan Bilqis, ini dilakukan dengan tujuan dakwah agar Bilqis dan kaumnya dapat beriman. beliau pun mengadakan semacam tender kepada pejabat terasnya untuk memindahkan singgasana Bilqis yang sangat ikonik sebelum rombongan mereka sampai.

Maka tampilah Ifrit yang berasal dari golongan jin menyatakan ia mampu melakukannya sebelum Nabi Sulaiman berdiri dari tempat duduknya. Lalu seorang alim diantara mereka menyatakan ia sanggup memindahkan singgasana tersebut bahkan sebelum Nabi Sulaiman mengedipkan matanya. 

Para mufassirin berbeda pendapat tentang siapa orang alim tersebut, sebagian dari mereka berpendapat yang dimaksud orang alim itu adalah malaikat Jibril, sebagian lain berpendapat ia adalah malaikat yang Allah utus untuk meneguhkan kedudukan Nabi Sulaiman. Namun demikian mayoritas mufassirin berpendapat orang tersebut bernama Asif bin Barkhiya, seorang mukmin, orang dekat sekaligus penulis Nabi Sulaiman. Ia merupakan hamba yang begitu dekat tuhannya, sehingga saat asif berdo’a untuk memindahkan singgasana Bilqis Allah seketika mengabulkan do’anya. 

Sesampainya Bilqis di istananya, Nabi Sulaiman menghadirkan singgasana Bilqis yang telah dipindahkan sebelumnya seraya mengkonfirmasi benarkah singgasana tersebut miliknya. Dengan terheran-heran Bilqis mengiyakan hal tersebut sembari berkata sepertinya benar itu singgasana miliknya. Seolah ia tak percaya bagaimana mungkin singgasananya yang begitu besar dan dari negeri yang amat sangat jauh, dengan cepat dapat dipindahkan di hadapannya.  

Nabi Sulaiman kemudian mempersilahkan Bilqis dan jajarannya untuk memasuki istana. Bilqis kembali terkesima melihat lantai istana Sulaiman yang begitu jernih, mengira itu semua terbuat dari air, Bilqis pun menyingkapkan gaunnya. Kemudian Nabi Sulaiman memberitahukan bahwa itu hanyalah lantai yang berkilap dan terbuat dari kaca, bukanlah air seperti yang ia kira. 

Setelah ditampakan kepadanya tanda-tanda kebesaraan Allah, Bilqis pun memproklamirkan imannya kepada Allah tuhan semesta Alam seraya berserah diri menjadi pengikut ajaran  Tauhid yang dibawa Nabi Sulaiman ‘alaihissalam. Proklamasi keimanan Bilqis tersebut Allah abadikan indah dalam kitab suci Al-Qur’an surat An-Naml ayat 44. 

 قَالَتْ رَبِّ اِنِّيْ ظَلَمْتُ نَفْسِيْ وَاَسْلَمْتُ مَعَ سُلَيْمٰنَ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَࣖ

Dia (Balqis) berkata, “Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah berbuat zalim terhadap diriku. Aku berserah diri bersama Sulaiman kepada Allah, Tuhan semesta alam.”

Scroll to Top