Mitigasi Bencana Banjir Untuk Masyarakat Umum

Menjelang akhir tahun Indonesia akan memasuki puncak musim penghujan dengan intensitas curah hujan yang diperkirakan cukup tinggi. Ini dikarenakan iklim Indonesia yang tropis, Hujan dengan intensitas tinggi tidak bisa dihindari oleh masyarakat, namun masyarakat dapat mengambil tindakan-tindakan kewaspadaan agar tidak terjadi banjir yang merugikan secara moril dan materil.  

INSANI mengimbau agar masyarakat selalu waspada terhadap bencana alam terutama banjir. Bencana banjir sudah menjadi tradisi tahunan terutama bagi daerah langganan banjir seperti Ibu kota Jakarta, Semarang, Banjarmasin dan Pontianak. Beberapa daerah  seperti Lebak-Banten harus meningkatkan kewaspadaan saat musim penghujan datang, pasalnya daerah tersebut tidak hanya menyambut curah hujan yang tinggi, namun disertai terjangan banjir bandang dan longsor yang mengakibatkan rumah dan fasilitas umum seperti jembatan gantung mengalami kerusakan yang sangat parah. Pada (05/12/2020) banjir yang terjadi di Lebak-Banten telah memakan 6 orang korban jiwa yang dinyatakan tewas dan menghancurkan puluhan rumah dan fasilitas umum. . 

Masyarakat perlu teredukasi dengan baik terkait mitigasi bencana banjir atau penanganan bencana banjir, mulai dari pra-bencana banjir, saat bencana banjir, hingga pasca bencana banjir terjadi. Berikut ini adalah panduan mitigasi bencana banjir yang bisa diterapkan oleh masyarakat umum, agar meminimalisir kerugian materil dan menghindari korban jiwa. 

A. Pra-Bencana Banjir 

  1. Update Informasi dan berita seputar cuaca dan curah hujan 
  2. Ketahui tanda-tanda peringatan bencana banjir dari pemerintah atau lembaga sosial seperti : Siaga-1 hingga Siaga-4 
  3. Ikuti langkah-langkah yang telah diinstruksikan oleh pihak terkait
  4. Pastikan anda mengetahui rute evakuasi dan persiapannya 
  5. Ketahuilah kebutuhan khusus keluarga anda seperti obat-obatan
  6. Simpan dengan baik dokumen penting agar tidak rusak terendam banjir
  7. Pastikan lingkungan rumah anda telah bersih dari sampah dan saluran air dapat berfungsi dengan baik.
  8. Lakukan pencegahan dengan menjaga kebersihan lingkungan

      B. Saat Bencana Banjir 

  1. Sesegera mungkin keluar dari ruangan menuju tempat yang lebih tinggi atau      yang telah ditentukan oleh pemerintah
  2. Cabut atau matikan alat-alat yang masih tersambung dengan listrik. Jangan menyentuh peralatan yang bermuatan listrik apabila Anda berdiri di atas atau dalam air.
  3. Waspada terhadap arus bawah, saluran air, kubangan, dan tempat-tempat lain yang tergenang air.
  4. Jangan mengemudikan mobil menerobos wilayah banjir.
  5. Bersihkan dan siapkan penampungan air untuk berjaga-jaga seandainya kehabisan air bersih.
  6. Hubungi Tim penyelamat bila anda mengetahui ada anggota keluarga yang hilang atau korban terjebak banjir  

       C. Pasca Bencana Banjir 

  1. Hindari genangan air (jika masih ada) karena bahaya setrum listrik. Jika perlu matikan saklar listrik PLN.
  2. Saat membersihkan rumah, waspadai binatang berbahaya seperti ular yang sering hanyut saat banjir.
  3. Hindari area yang airnya baru surut, mungkin jalan bisa keropos dan ambles
  4. Update informasi dan berita mengenai kondisi air, serta dimana mendapatkan bantuan pakaian, makanan, obat-obatan, serta tempat pengungsian sementara
  5. Hindari lokasi yang masih terkena bencana, kecuali jika anda ingin menjadi  sukarelawan.
  6. Jika menggunakan genset listrik darurat, pastikan pembuangan gas jauh dari pintu atau jendela untuk mencegah bahaya keracunan gas dan gangguan pernapasan. 

Bencana alam bisa terjadi kapan saja diluar prediksi atau perkiraan yang telah dirilis oleh pihak berwenang. Bencana banjir tidak selalu dipicu oleh curah hujan yang berintensitas tinggi, namun bisa juga disebabkan tanggul atau pintu air sungai yang jebol sehingga terjadi luapan sungai dan terjangan arus air yang sangat kuat. Selalu hati hati dan waspada, pastikan anda memahami dengan baik panduan mitigasi bencana banjir diatas. Salam #insiatorkebaikan

Bagikan Artikel Ini :
Scroll to Top