Air Bersih di Suriah Tercemar, 1 Juta orang Terancam!

Sejak November 2019, Stasiun Air Alouk di Suriah yang secara langsung menyediakan air minum bersih untuk hampir 460.000 orang, mengalami masalah setidaknya 24 kali. Sejak 23 (06/21), stasiun telah berhenti beroperasi karena sejumlah faktor, termasuk tidak adanya teknisi untuk melakukan pemeliharaan dan perbaikan, ditambah energi listrik yang tidak mencukupi, hal ini berakibat terbatasnya akses air di seluruh provinsi Al-Hasakah, Suriah.

Anak-anak dan warga sipil Suriah tengah antri untuk menerima bantuan air bersih 
dari lembaga kemanusiaan dunia. icrc.org/en/document

Melansir dari laporan yang dirilis oleh UNICEF per Juli 2021 bahwa akibat lambatnya penanganan pada kerusakan stasiun air akan berdampak buruk pada 1 juta orang sipil Suriah, termasuk banyak dari keluarga pengungsi yang paling rentan yang tinggal di kamp dan permukiman informal.

Laporan menunjukkan bahwa keluarga menggunakan sumber air yang berpotensi tidak aman atau membatasi konsumsi, yang dapat berkontribusi pada pertumbuhan berbagai penyakit yang ditularkan melalui air yang berpotensi fatal, dan selanjutnya merusak kesehatan masyarakat yang sudah rapuh.

Kondisi sulit ini diperburuk dengan adanya kasus COVID-19 yang menjadi ancaman keberlanjutan, ditambah ketersediaan vaksin yang terbatas. Kehadiran akses yang memadai dan tidak terputus ke air bersih, sanitasi, dan kebersihan adalah garis pertahanan pertama yang penting untuk membendung penularan pandemi.

Antrian air bersih untuk warga sipil Suriah. Reuters/voa.com

Negara Paling Beresiko Buruk di Dunia

Reliefweb.net melaporkan bahwa Suriah saat ini menempati peringkat ke tujuh pada indeks resiko global dari 191 negara yang paling berisiko akan krisis kemanusiaan atau bencana alam.

Dengan suhu di cekungan Mediterania yang diprediksi akan meningkat di tahun-tahun mendatang, dan kelangkaan air diperkirakan akan terus berlanjut, peristiwa iklim ekstrim seperti kekeringan kemungkinan akan menjadi lebih sering dan intens melanda Suriah. Dari sembilan negara yang dinilai ‘berisiko sangat tinggi’, Suriah adalah yang tertinggi ke tiga yang beresiko mengalami kekeringan.

Selain itu layanan penting lainnya juga telah terkena dampak di timur laut dalam beberapa bulan terakhir, termasuk listrik ke kota Ras al-Ain, Al-Hasakah, Ar-Raqqa dan Deir-Ez-Zor, di antara lokasi lainnya. Pemadaman listrik juga berdampak pada pengoperasian infrastruktur sipil yang penting, termasuk rumah sakit dan fasilitas kesehatan.

Merespons permasalahan yang tengah dihadapi masyarakat sipil di Suriah, INSANI sebagai lembaga kemanusiaan menyerukan program bantuan layanan air dan listrik dan perlindungan akses warga sipil ke air dan sanitasi.

Kami mengingatkan semua pihak bahwa stasiun air adalah infrastruktur sipil yang harus dilindungi setiap saat. Kami terus mengimbau kepada semua pihak untuk segera memberikan jalur yang aman dan akses yang teratur dan tidak terhalang bagi tenaga teknis dan kemanusiaan agar stasiun air Alouk dapat beroperasi tanpa gangguan.

Bagikan Artikel Ini :
Scroll to Top