Ditengah Persiapan Pertukaran Tawanan Perang Bantuan Kemanusiaan Terus Mengalir Menuju Gaza

Bantuan kemanusiaan terus berdatangan ke Jalur Gaza menjelang pertukaran tawanan terbaru antara Pejuang Kemerdekaan Palestina dan Penjajah. Tiga hari terakhir menjadi masa sulit bagi warga Palestina, terutama bagi para pengungsi yang kembali ke wilayah utara Gaza di tengah ketidakpastian mengenai kelanjutan gencatan senjata.

Ketegangan meningkat setelah Pejuang Kemerdekaan Palestina mengancam menangguhkan pembebasan tawanan sebagai respons terhadap tindakan Militer Penjajah yang mereka anggap intimidatif. Namun, situasi mulai membaik pada Kamis sore, 13 Januari 2025, setelah dipastikan bahwa pembebasan tawanan akan tetap berlangsung sesuai kesepakatan gencatan senjata dan dijadwalkan pada Sabtu.

Di sisi lain, Penjajah mulai mengizinkan lebih banyak truk bantuan masuk ke Gaza, membawa pasokan penting seperti bahan makanan, bahan bakar, dan kebutuhan sanitasi. Bantuan ini sangat dibutuhkan warga untuk bertahan di tengah kondisi yang memburuk akibat 15 bulan kehancuran dan konflik.

Meskipun begitu, hingga kini belum terlihat truk yang membawa buldoser atau alat berat lainnya untuk membersihkan puing-puing yang masih menutupi sebagian besar wilayah Gaza. Banyak jalan utama masih terhalang reruntuhan, menyulitkan pergerakan kendaraan dan distribusi bantuan lebih lanjut.

Saat ini, hampir 80 persen Jalur Gaza tertutup oleh puing-puing akibat serangan yang berkepanjangan. Kehadiran alat berat menjadi krusial untuk memulai proses pemulihan dan membuka kembali akses ke wilayah-wilayah yang terdampak parah.

Scroll to Top