Imbas Pandemi Covid-19, Indonesia Alami Lonjakan Kemiskinan
Bagikan
Bencana banjir dan tanah longsor yang melanda sejumlah rumah warga Desa Ngetos Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur pada Minggu (14/02/2021) petang telah menelan 16 korban jiwa dan 23 orang dinyatakan hilang sampai saat ini.
Perkembangan penemuan korban dilaporkan 2 orang warga dalam kondisi meninggal telah ditemukan dan 5 orang mengalami luka berat telah berhasil dievakuasi oleh petugas. Saat ini gabungan petugas kebencanaan dari pemerintah dan swasta dibantu TNI-POLRI masih melakukan pencarian korban yang hilang.
“Kemarin ada 21 warga hilang setelah bencana banjir dan tanah longsor. Lima orang sudah terevakuasi, dua diantaranya meninggal,” jelas Wakil Bupati Nganjuk, Marhaen Djumadi, Senin (15/2/2021).
Evakuasi dilakukan dengan banyak hambatan karena bencana longsor terjadi sekitar pukul 18.30 WIB, terkendala waktu yang sudah malam, pencarian dihentikan sementara dan dilanjutkan pada Senin pagi.
Bencana longsor yang menelan korban ini diawali hujan lebat yang mengguyur wilayah Dusun Selopuro pada Minggu (14/2/2021) siang. Menurut Kepala Dusun Selopuro, Bapak Semi, ada delapan rumah warga yang rusak berat akibat tanah longsor.
Korban jiwa yang tercatat dari 3 Kecamatan saat ini sebanyak 294 KK terdampak dan sebanyak 357 jiwa mengungsi. Mereka yang mengungsi di Masjid Al-Islah sebanyak 116 jiwa dan 148 jiwa di TK Setia Budi. Sedangkan ratusan rumah warga terdampak dengan kerusakan yang sangat berat. sementara kebutuhan yang sangat mendesak saat ini berupa selimut, makanan instan, popok bayi, air bersih, dan tempat tidur.
Bagikan
"Lawan Corona: Bantu Mereka yang Belum Bisa #dirumahaja"