Imbas Pandemi Covid-19, Indonesia Alami Lonjakan Kemiskinan

Potret Kemiskinan Ibu Kota (TEMPO-Aditia Noviansyah)
Bagikan

Badan Pusat Statistik ( BPS) merilis data tingkat kemiskinan di Indonesia pada bulan Maret 2020. Terjadi peningkatan jumlah penduduk miskin sebanyak 1,63 juta orang dibandingkan periode September 2019. Dengan demikian, jumlah penduduk miskin RI saat ini tercatat sebanyak 26,42 juta orang.

Profil Kemiskinan di Indonesia Bulan Maret 2020 (BPS)

Badan Pusat Statistik menyebutkan, kenaikan angka kemiskinan dipengaruhi oleh pandemi Covid-19 yang memukul perekonomian Indonesia. Dampaknya dirasakan oleh 12,15 juta penduduk hampir miskin yang bekerja di sektor informal. Kelompok ini merupakan yang rentan terhadap kemiskinan dan terdampak Covid-19. Imbas Pandemi Covid-19, sebanyak 40% pelaku usaha mandiri mengalami kemacetan usaha, atau berhenti total. Sementara 52 % mengalami penurunan pendapatan.

 

Peningkatan kemiskinan banyak dialami daerah pedesaan di seluruh Indonesia, namun yang terjadi di pulau Jawa justru sebaliknya, peningkatan angka kemiskinan menyasar ke daerah perkotaan selama pandemi Covid-19 berlangsung. Gelombang PHK dan dirumahkannya karyawan di berbagai perusahaan menjadi pemicu utama terjadinya lonjakan kemiskinan di pulau Jawa.

 

Profil Kemiskinan di Indonesia Bulan Maret 2020 (BPS)

Persentase penduduk miskin di daerah perkotaan pada September 2019 sebesar 6,56 persen, naik menjadi 7,38 persen pada Maret 2020. Atau naik sebanyak 1,3 juta orang (dari 9,86 juta orang pada September 2019 menjadi 11,16 juta orang pada Maret 2020). Sementara persentase penduduk miskin di daerah naik menjadi 12,82 persen pada Maret 2020 dibandingkan September 2019 sebesar 12,60 persen. Atau naik sebanyak 333,9 ribu orang (dari 14,93 juta orang pada September 2019 menjadi 15,26 juta orang pada Maret 2020).

 

 

Berangkat dari besarnya gelombang lonjakan data kemiskinan akibat pandemi Covid-19, lembaga INSANI yang berfokus pada penanganan krisis kemanuasiaan, turut hadir mengkampanyekan kepedulian kepada warga Indonesia yang terdampak Covid-19 secara ekonomi. Sejak kampanye dilakukan pada (11/04/2020) INSANI telah menyalurkan bantuan berupa sembako ke berbagai kalangan masyarakat yang terdampak.

 

Di antara para penerima bantuan sembako adalah:

– Perantau yang kehilangan pekerjaan; 

– Pekerja harian yang terdampak pandemi covid-19; 

– Pekerja yang di PHK sehingga tidak lagi memiliki penghasilan tetap;

– Janda yang tidak lagi memiliki tulang punggung untuk menghidupi keluarganya, bahkan di antara mereka ada yang tinggal seorang diri;

– Lansia dan anak-anak yatim.

Total keseluruhan bantuan yang telah INSANI salurkan selama program bantuan ini sebanyak 2075 paket sembako yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia.

 

Bagikan
Saksikan Video Dibawah Ini :
"Lawan Corona: Bantu Mereka yang Belum Bisa #dirumahaja"
Scroll to Top