Dihantam Badai, Yaman Terseret ke Tepi Jurang

Lembaga kemanusiaan dari PBB, OCHA (United Nation Office for the Coordination of Humanitarian Affairs) mengatakan bahwa mitra kemanusiaan di lapangan sedang melakukan penilaian dan memberikan bantuan, termasuk makanan, tempat tinggal, dan perawatan kesehatan. Sebagaimana yang dilansir melalui media resmi PBB news.un.org pada (04/08/2021).

Lebih dari separuh warga Yaman menghadapi tingkat krisis kerawanan pangan dan lima juta orang tinggal terancam kelaparan. Karena nilai Riyal Yaman (mata uang yaman) terus merosot –diperdagangkan lebih dari 1.000 riyal terhadap dolar Amerika di beberapa daerah– semakin banyak orang Yaman yang terdesak ke tepi jurang krisis dan kemiskinan.

©WFP/Annabel Symington || Seorang gadis tujuh tahun menyaksikan ibunya membuat roti di Mokha, Yaman.

Ketika virus corona menyebar ke seluruh dunia, tidak ada negara yang tampaknya lebih rentan dari pada Yaman, yang sekarang memasuki tahun keenam perang. Dengan latar belakang konflik, kebutuhan kemanusiaan yang mengerikan, dan ancaman kelaparan, kasus COVID-19 telah meningkat selama beberapa hari terakhir, dengan banyak yang khawatir bahwa negara itu memasuki gelombang ketiga.

“Sejauh ini, lebih dari 310.000 vaksin telah diberikan, artinya hanya satu persen dari populasi yang mendapatkan dosis pertama mereka”, kata badan PBB.

Dukungan diperlukan untuk aksi penyelamatan jutaan jiwa di Yaman, para sahabat Insiator Kebaikan harus meningkatkan donasi kemanusiaan demi membantu mereka. Rencana Tanggap Kemanusiaan Yaman saat ini diperkirakan membutuhkan $3,85 miliar dana. Sementara dana yang telah diterima warga Yaman baru sekitar $1,82 miliar.

OCHA juga mengingatkan bahwa sebagian besar bantuan uang ini akan habis pada bulan September mendatang. Badan kemanusiaan PBB menekankan bahwa pendanaan tambahan sangat dibutuhkan agar warga di Yaman dapat bertahan.

Warga Yaman yang bertahan hidup dengan mengandalkan bantuan kemanusiaan, saat ini sangat bergantung pada nilai bantuan $2,03 miliar yang belum terkumpul dari seluruh dunia. Bila dana yang tersebut  tidak terkumpul setelah September 2021, maka hidup warga Yaman akan dihantam badai yang menyeret mereka sampai ke tepi jurang krisis yang lebih berbahaya.

Bagikan
Scroll to Top