Akibat Krisis, 13 Ribu Warga Gaza yang Menjadi Karyawan UNRWA Terancam PHK

Gedung UNRWA di Jalur Gaza (Foto : Israel national News)
Bagikan

Krisis kesehatan dan ekonomi yang terjadi di berbagai belahan dunia sangat berdampak negatif pada warga Gaza yang bekerja di UNRWA. Pasalnya, badan bantuan dan pekerjaan untuk Palestina yang berada dibawah naungan PBB itu mengalami penurunan anggaran operasional sejak kemunculan pandemi Covid-19.

Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) memiliki misi yang besar untuk warga Palestina yang mengungsi akibat masuknya penjajah Israel ke tanah Palestina pada 1948 dan konflik yang terjadi berikutnya. Selain penyalur bantuan dan pemberdayaan para pengungsi, tugas UNRWA juga meliputi perlindungan anak-anak yang diadopsi secara resmi pada 2019. Saat ini telah lebih dari 5,6 juta warga Palestina yang terdaftar di UNRWA sebagai pengungsi.

UNRWA mempekerjakan lebih dari 30.000 orang, kebanyakan dari mereka pengungsi Palestina, dan sejumlah kecil staf internasional.  Awalnya dimaksudkan untuk menyediakan lapangan kerja dan bantuan langsung, mandatnya telah diperluas hingga mencakup penyediaan pendidikan, perawatan kesehatan, dan pelayanan sosial kepada populasi pengungsi.

Dilansir dari independent.co.uk Amir El-Mishal, ketua serikat pekerja UNRWA Palestina di Gaza, mengatakan kepada Reuters bahwa karyawannya telah diberitahu tentang pemotongan yang akan datang yang “menimpa kami seperti petir”.

UNRWA memiliki 13.000 anggota staf di Gaza yang terancam pemutusan hubungan kerja (PHK) yang akan kembali menjadi pengungsi menderita. PHK yang dilakukan UNRWA merupakan salah satu tingkat pengangguran tertinggi di dunia karena krisis ekonomi akibat dari penurunan anggaran UNRWA dan blokade Israel dan Mesir selama 13 tahun.

(Foto : Palestinian Return Centre)

“Jika badan tersebut tidak menerima dana tambahan, UNRWA akan dipaksa untuk mengambil tindakan yang lebih drastis untuk bulan Desember 2020,” katanya.

Para pekerja Palestina di Gaza melakukan protes kepada UNRWA pada (11/2020), karena gaji mereka akan dipotong sebagian atau seluruhnya di tengah keadaan darurat kesehatan dan ekonomi global.

Kondisi sulit ini tidak hanya berisiko kepada para pekerja Palestina di Gaza saja, namun juga akan berdampak buruk kepada pusat kesehatan dan sekolah UNRWA yang mendukung lebih dari 500.000 anak serta program pengiriman makanan. Sampai saat ini UNRWA memberi makan lebih dari satu juta pengungsi Palestina yang berada di wilayah blokade Israel,  Jalur Gaza, Palestina.

Bagikan
Saksikan Video Dibawah Ini :
"Warga Palestina - "TIDAK ADA MAKAN DAN MINUMAN YANG BISA KAMI MAKAN""
Scroll to Top