Imbas Pandemi Covid-19, Indonesia Alami Lonjakan Kemiskinan

Sebanyak 5050 warga mengungsi akibat Erupsi Gunung Semeru (Foto : Tempo)
Bagikan

Fenomena meletusnya gunung Semeru pada 01/12/2020 membuat gempar jagat raya pariwisata, pasalnya gunung Semeru telah menjadi destinasi wisata yang paling memanjakan mata para wisatawan domestik maupun luar negeri. Suasana alam dan pemandangannya yang sangat indah menjadikan gunung Semeru bak primadona di Pulau Jawa.

Lebih dari 650 pendaki setiap harinya yang berjuang untuk menikmati suasana summit di atas ketinggian 3.676 Mdpl. Hamparan awan yang menutupi langit-langit seluruh Pulau Jawa merupakan momen yang sangat ditunggu-tunggu para pendaki.

Keindahan yang dihadirkan Gunung Semeru seketika lenyap saat kawah gunung tersebut memuntahkan isi perutnya pada (Selasa, 01/12/2020). Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyampaikan bahwa Gunung Semeru meletus dan menyemburkan awan panas sejauh 11 kilometer.

Warga yang melihat awan panas tebal panik dan berlarian ketakutan, sebagian mereka menuju ke pos pengamanan bencana dan sebagian warga lainnya melarikan diri keluar dari Kabupaten Lumajang-Jawa Timur. 

Kepala Subbidang Mitigasi Gunung api Wilayah Barat Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Nia Haerani mengatakan, teramati awan panas guguran dari kubah puncak, dengan jarak luncur 2 kilometer hingga 11 kilometer ke arah Besuk Kobokan di sektor tenggara dari puncak Gunung Semeru.

Di Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur, sebanyak 550 warga mengungsi setelah Gunung Semeru mengeluarkan awan panas guguran, pengungsian tersebar di dua titik, yaitu di pos pantau sebanyak 300 jiwa, sedangkan sisanya di Desa Supiturang.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah mencatat kerusakan dan kerugian yang dialami akibat erupsi gunung Semeru diantaranya alat deteksi, aset penambangan warga termasuk alat berat dan kendaraan, hewan ternak, area kebun dan sawah, serta infrastruktur dan tempat usaha warga. 

Saat ini warga yang berada di tenda pengungsian sangat membutuhkan pasokan masker agar melindungi mereka dari abu vulkanik halus yang membahayakan bagi sistem pernapasan para pengungsi.

Bagikan
Saksikan Video Dibawah Ini :
"Lawan Corona: Bantu Mereka yang Belum Bisa #dirumahaja"
Scroll to Top