Akibat Covid-19, Yaman Mengalami Peningkatan Kasus Kelaparan
Bagikan
Lembaga kemanusiaan untuk Yaman, OCHA yang berada di bawah bimbingan PBB merilis pernyataan bahwa krisis pangan pengungsi di Yaman meningkat drastis pada 2021 mendatang.
Kondisi ini terjadi karena arus penyebaran virus corona yang tak terbendung di Yaman. Wilayah yang paling rentan menjadi terhadap virus covid-19 adalah kamp pengungsian warga Yaman. Kondisi pengungsian yang padat serta minimnya fasilitas kesehatan menjadi ancaman serius bagi para pengungsi.
Sejalan dengan peningkatan kasus, anggaran pangan dan papan yang selama ini menjadi solusi kebutuhan para pengungsi Yaman juga terhenti karena penurunan pendapatan di negara-negara pendonor akibat krisis ekonomi dampak dari pandemi.
Hasil survei PBB di tahun 2020 mencatatkan bahwa ⅔ dari populasi Yaman yaitu lebih dari 28 juta jiwa menderita kelaparan. Dengan meningkatnya kasus malnutrisi hingga 15,5% akan berpotensi menyebabkan kematian pada 98,000 balita dan anak-anak di Yaman.
Pada akhir tahun, 41% dari 8 juta orang di selatan diperkirakan mengalami kesenjangan yang signifikan dalam konsumsi makanan, naik dari 25%
OCHA memprediksi apabila akhir tahun 2020 Yaman tidak mendapatkan anggaran tambahan, maka bisa dipastikan di tahun 2021 pengungsi Yaman akan menghadapi krisis Kelaparan Terbesar yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Krisis Air Bersih Juga Memukul Pengungsi Yaman!
Akhir tahun 2020 tidak hanya menjadi akhir tahun yang tidak menyenangkan karena sedikitnya bantuan makanan dan penurunan kesehatan, warga Yaman juga dihadapkan dengan krisis air bersih yang semakin parah.
Pengungsi Yaman hanya mengandalkan kubangan air yang terisi oleh air hujan sebagai penyokong kebutuhan air untuk keseharian mereka. Kondisi ini sangat memilukan bagi mereka, karena akan memicu penyakit pencernaan seperti diare dan kolera yang sangat membahayakan kesehatan terutama bagi balita dan anak-anak di Yaman.
“Kesulitan untuk mendapatkan air bersih di Yaman sudah ada di tahap kronis. Akibatnya jutaan anak Yaman berada dalam risiko tinggi kolera hingga infeksi bakteri mematikan. lebih dari 85.000 jiwa anak-anak Yaman meninggal karena kasus malnutrisi” Kata UNICEF.