
Klaten, Jawa Tengah — Sebuah kebahagiaan terpancar dari wajah para santri dan jamaah masjid di Dusun Taskombang, Kecamatan Manisrenggo, Kabupaten Klaten, ketika Insani Indonesia menyalurkan bantuan 13 paket Al-Qur’an dalam program Al-Qur’an untuk Pelosok Negeri Tahun 2025.
Program yang dilaksanakan pada pertengahan Oktober 2025 ini menyasar satu kelompok santri penghafal Al-Qur’an di wilayah tersebut. Penyaluran dilakukan secara langsung oleh relawan kepada para penerima manfaat di masjid setempat, tempat mereka rutin belajar dan menghafal Al-Qur’an setiap hari.
Masjid yang Hidup oleh Semangat Tadarus
Masjid di Dusun Taskombang menjadi pusat kegiatan keagamaan masyarakat sekitar. Selain digunakan untuk ibadah harian, masjid ini juga menjadi tempat belajar mengaji bagi anak-anak dan para lansia.
Banyak di antara jamaahnya adalah warga lanjut usia yang tetap semangat membaca dan mengkaji Al-Qur’an. Namun, sebagian besar dari mereka mengalami kesulitan membaca karena ukuran mushaf yang kecil dan kondisi Al-Qur’an lama yang sudah lusuh.
“Warga di sini rajin tadarus, terutama para orang tua. Tapi banyak mushaf yang sudah sobek atau tulisannya pudar. Mereka butuh Al-Qur’an dengan huruf yang lebih besar agar mudah dibaca,” tutur salah satu relawan Insani Yogyakarta yang turut menyalurkan bantuan.

Menebar Cahaya Ilmu di Pelosok Negeri
Bantuan yang diberikan kali ini menjadi bentuk dukungan bagi para penghafal dan pembaca Al-Qur’an di daerah pelosok. Melalui mushaf baru yang layak dan nyaman dibaca, diharapkan semangat warga untuk terus belajar dan mendekatkan diri kepada Al-Qur’an semakin tumbuh.
“Kami berharap Al-Qur’an ini bisa menjadi penerang hati dan penyemangat bagi para santri dan jamaah di desa ini. Meski jumlahnya tak banyak, semoga membawa keberkahan dan memotivasi mereka untuk terus istiqamah dalam belajar,” ujar koordinator program Relawan Insani Yogyakarta.
Mendekatkan Al-Qur’an ke Pelosok Negeri
Program Al-Qur’an untuk Pelosok Negeri merupakan salah satu upaya Insani untuk memperluas akses masyarakat terhadap mushaf Al-Qur’an, khususnya bagi komunitas muslim di daerah terpencil.
Setiap penyaluran bukan sekadar membagikan kitab suci, tetapi juga menghadirkan semangat dakwah dan pendidikan Islam di tengah masyarakat pedesaan.
“Masjid-masjid kecil di desa seperti ini menjadi benteng keimanan masyarakat. Ketika Al-Qur’an mereka rusak atau tak layak pakai, semangat ibadah bisa ikut surut. Karena itu, kami ingin memastikan bahwa cahaya Al-Qur’an tetap hidup di setiap sudut negeri,” tambahnya.